Suka Rebahan dan Malas Mandi? Jangan Panik, Belum Tentu Gangguan Jiwa

Jakarta - Belakangan ini media sosial ramai memperbincangkan sebuah unggahan yang menyebut bahwa kebiasaan rebahan dan malas mandi merupakan tanda awal gangguan jiwa.
Klaim tersebut sontak membuat banyak warganet panik, terutama mereka yang kerap menyebut diri sebagai “kaum rebahan”. Namun, benarkah demikian?
Menurut para ahli, kemalasan semata bukanlah gejala gangguan kesehatan mental. Akan tetapi, ada sejumlah kondisi psikologis yang gejalanya kerap disalahartikan sebagai “malas”.
“Banyak orang dengan depresi merasa sangat lelah. Akibatnya, aktivitas sederhana seperti bangun dari tempat tidur atau mandi bisa terasa berat. Dari luar, hal ini sering terlihat seperti kemalasan, padahal jauh lebih kompleks,” jelas seorang psikolog klinis dikutip dari Halodoc.
Gejala gangguan jiwa bisa membuat penderitanya kesulitan menjalankan rutinitas sehari-hari, seperti membersihkan rumah, memasak, mencuci piring, hingga berolahraga. Hal ini sering dianggap sekadar malas, padahal bisa menjadi tanda adanya masalah psikologis, misalnya depresi atau skizofrenia.
Salah satu gejala yang mirip dengan kemalasan adalah avolition, yakni hilangnya motivasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat muncul pada gangguan suasana hati maupun gangguan psikotik.
Para ahli menekankan bahwa tanda gangguan kesehatan mental bukan sekadar malas rebahan atau enggan mandi, melainkan perubahan perilaku yang lebih signifikan.
Meski informasi tentang kesehatan mental mudah diakses, masyarakat diimbau tidak melakukan diagnosis sendiri. Hanya tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater, yang dapat menilai kondisi seseorang secara tepat.
“Self-diagnosis bisa menimbulkan salah persepsi. Misalnya, seseorang mengira mengalami bipolar karena suasana hati yang berubah-ubah, padahal gejala itu juga bisa muncul pada kondisi lain,” kata seorang psikiater.
Selain itu, self-diagnosis berisiko membuat seseorang mengkhawatirkan hal-hal yang sebenarnya tidak terjadi, atau sebaliknya, menyepelekan gejala serius yang butuh penanganan medis.
Kebiasaan rebahan atau malas mandi tidak otomatis menandakan gangguan jiwa. Yang perlu diperhatikan adalah perubahan perilaku signifikan, hilangnya motivasi, serta kesulitan menjalankan tanggung jawab sehari-hari.