Batuan Tertua di Dunia Ditemukan di Kanada, Usianya Diperkirakan 4,16 Miliar Tahun

Jun 28, 2025 - 23:38
Batuan Tertua di Dunia Ditemukan di Kanada, Usianya Diperkirakan 4,16 Miliar Tahun
Penampakan penemuan batu tertua dibumi dari kawasan timur Teluk Hudson, Kanada.

Kanada - Penemuan luar biasa datang dari kawasan timur Teluk Hudson, Kanada, di mana para ilmuwan menemukan formasi batuan yang diduga sebagai batuan tertua di permukaan Bumi. Berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Science pada 26 Juni 2025, batuan di wilayah Nuvvuagittuq Greenstone Belt (NGB) diperkirakan berusia sekitar 4,16 miliar tahun.

Dalam studi ini, tim peneliti menggunakan dua metode penanggalan berbasis peluruhan isotop radioaktif untuk menentukan usia magma purba yang terperangkap di dalam batuan. Hasil penanggalan ini memperkuat penelitian kontroversial sebelumnya yang dilakukan oleh tim yang sama pada tahun 2008.

“Batuan vulkanik ini setidaknya berusia 4,16 miliar tahun, dan bisa jadi hingga 4,3 miliar tahun,” ujar Jonathan O’Neil, profesor ilmu lingkungan dari University of Ottawa yang juga menjadi penulis utama dalam penelitian ini, dikutip dari laporan Live Science pada Sabtu, 28 Juni 2025.

Menurut O’Neil, tidak ada batuan lain yang diketahui lebih tua dari temuan ini, menjadikannya sebagai kunci penting untuk memahami sejarah awal Bumi serta kondisi kimia saat kehidupan mulai muncul.

Artikel menjelaskan bahwa pada awal pembentukannya, Bumi merupakan bola lava panas yang baru mulai mendingin selama sekitar 600 juta tahun pertama, sebuah era yang dikenal sebagai eon Hadean. Dalam periode itu, mulai terbentuk kantong-kantong batuan padat, meski planet masih sering dihantam asteroid dan bahkan mengalami benturan besar dengan protoplanet Theia yang membentuk Bulan.

Sekitar 3,8 miliar tahun lalu, permukaan Bumi mulai membentuk lempeng-lempeng tektonik yang bergerak, menciptakan pegunungan dan palung laut. Proses geologis ini mengubah banyak batuan purba, namun beberapa wilayah yang jauh dari aktivitas tektonik tetap menyimpan batuan yang hampir tidak berubah—termasuk di timur laut Kanada, lokasi NGB berada.

Pada tahun 2008, O’Neil dan timnya sempat mengklaim bahwa batuan NGB berusia 4,3 miliar tahun, tetapi klaim tersebut mendapat kritik karena batuannya tidak mengandung mineral zirkon—bahan umum dalam penanggalan geologis. Mereka menggunakan metode peluruhan samarium menjadi neodymium, namun metode ini memicu perdebatan karena memiliki dua jalur peluruhan berbeda yang menghasilkan waktu paruh tidak konsisten.

Menanggapi kontroversi tersebut, O’Neil menjelaskan bahwa proses metamorfisme setelah 4 miliar tahun lalu tidak akan memengaruhi jalur peluruhan jangka pendek, namun dapat mengubah jalur jangka panjang dan menyebabkan perbedaan hasil penanggalan. Untuk menjawab kritik tersebut, tim kembali ke lapangan dan meneliti bagian batuan yang telah tertembus magma dari mantel Bumi, sebagai acuan usia minimum batuan.

Hasilnya menunjukkan bahwa kedua jalur peluruhan samarium di bagian tersebut memberikan hasil usia yang konsisten, yakni 4,16 miliar tahun.

Beberapa batuan dari NGB bahkan diyakini terbentuk dari presipitasi air laut purba. Temuan ini berpotensi memberikan informasi tentang komposisi lautan awal Bumi, suhu lingkungan, atmosfer, dan mungkin menjadi lokasi ditemukannya jejak kehidupan tertua di Bumi.

“Memahami lingkungan di mana kehidupan pertama kali muncul di planet kita juga dapat membantu kita dalam pencarian jejak kehidupan di tempat lain, seperti di Mars,” tutup O’Neil.

5 Keyword Tag: