Persma 1960 Manado Resmi Bangkit, Ismed Sofyan Jadi Direktur Klub

Nov 3, 2025 - 00:37
Persma 1960 Manado Resmi Bangkit, Ismed Sofyan Jadi Direktur Klub
Klub asal Sulawesi Utara Persma yang kini bernama Persma 1960 (Skor.id/Yudy Kurniawan)

Manado – Setelah lama vakum dari kancah sepak bola nasional, klub legendaris asal Sulawesi Utara, Persma 1960 Manado, siap kembali berkiprah.

Kebangkitan klub berjuluk Badai Biru ini digagas langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK), dengan dukungan legenda sepak bola Indonesia, Ismed Sofyan, yang kini dipercaya sebagai direktur klub.

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Gubernur YSK untuk menghidupkan kembali kejayaan sepak bola Manado tanpa bergantung pada dana pemerintah daerah.

“Persma bukan sekadar klub sepak bola, tetapi simbol sejarah dan kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara. Saya ingin Persma kembali menjadi wadah pembinaan dan tempat lahirnya talenta-talenta muda yang mengharumkan nama daerah di kancah nasional,” ujar YSK dalam keterangan persnya.

Sebagai bagian dari persiapan kebangkitan klub, Gubernur YSK juga meninjau langsung Stadion Klabat, markas legendaris Persma, yang pernah menjadi sorotan dunia saat Ronaldo Luís Nazario de Lima bermain di sana bersama PSV Eindhoven pada tahun 1995.

“Saya minta pengurus Persma nantinya benar-benar bekerja dengan hati, profesional, dan fokus menggerakkan kembali gairah sepak bola di Sulawesi Utara. Kita ingin melihat Stadion Klabat kembali bergemuruh oleh dukungan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Ismed Sofyan menegaskan proyek kebangkitan Persma ini bukan sekadar wacana. Dengan pengalaman panjangnya di dunia sepak bola nasional bersama Persija Jakarta, Ismed bertekad membawa sentuhan profesionalisme dalam manajemen klub.

“Kami tidak main-main. Persma 1960 akan dikelola secara profesional, tanpa menggunakan APBN maupun APBD. Semua murni dari sistem profesional dan dukungan pihak swasta. Syukur juga Pak Gubernur Yulius Selvanus Komaling sangat mendukung penuh bersama semua elemen. Ini langkah baik untuk sepak bola Manado,” tegas Ismed.

Sebagai langkah awal, manajemen Persma tengah menyiapkan seleksi terbuka bagi para pemain muda di Manado untuk menjaring talenta lokal.

“Seleksi tahap pertama akan dibuka untuk masyarakat Manado. Kami ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi putra daerah yang punya potensi dan kemauan. Yang terpenting, prioritas utama tetap pemain asal Manado,” ujar Ismed.

Mantan bek kanan timnas Indonesia itu juga mengungkapkan target jangka pendek Persma adalah menembus Liga 3 nasional, namun dengan fondasi yang kuat dan berkelanjutan.

“Kami tidak menutupi ambisi kami. Target kami jelas, naik ke Liga 3. Namun, bukan sekadar naik kasta, kami ingin membangun fondasi yang kuat agar tim bisa berkembang setiap tahun,” tutupnya.

Kebangkitan Persma 1960 Manado ini menjadi kabar gembira bagi pecinta sepak bola di Sulawesi Utara, yang telah lama merindukan atmosfer kompetisi dan semangat Badai Biru di Stadion Klabat.