Ketum SPJ : PJ Gubernur Jakarta Dinilai Tak Serius Tangani Kasus DBD

Mar 29, 2024 - 23:21
Ketum SPJ : PJ Gubernur Jakarta Dinilai Tak Serius Tangani Kasus DBD
Nyamuk aedes aegypti

Jakarta - Kasus demam berdarah (DBD) di Indonesia mengalami kenaikan. Menurut Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tercatat per 1 Maret 2024, ada 16.000 kasus DBD di 213 Kota/Kabupaten seluruh Indonesia dengan 124 kematian akibat DBD.

Di Jakarta sendiri hingga 26 Maret 2024 menurut data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ada 2.306 kasus DBD dimana Jakarta Barat 716 kasus, Jakarta Selatan 576 kasus, Jakarta Timur 562 kasus, Jakarta Utara 262 kasus, Jakarta Pusat 172 kasus, dan Kepulauan Seribu 18 kasus.

Ketua Umum Solidaritas Pemuda Jakarta (SPJ), Choirul Umam menilai PJ Gubernur Jakarta  tidak serius dalam menanggapi tinggi kasus DBD serta tidak mendapat perhatian khusus.

"PJ Gubernur Jakarta dinilai ini tidak maximal dalam bekerja. Khususnya terhadap kasus DBD di Jakarta sudah tinggi sekali, yang menyentuh 2.306 kasus DBD hingga Maret 2024," ungkapnya melalui pesan singkat saat dihubungi, Sabtu (29/03/2024).

Pria yang akrab disapa Umam menambahkan "Tidak ada perhatian khusus atau penanggulangan dari Pj Gubernur Jakarta untuk menekan angka kasus DBD di Jakarta."

PJ Gubernur Jakarta seperti orang yang tidak mempunyai kapasitas dalam memimpin Jakarta. Beliau cuma bisa kasih himbauan tanpa ada aksi yang nyata.

"Jujur saya kesal lihat kinerja Pj Gubenur Jakarta. seperti orang yang tidak mempunyai kapasitas intelektual dalam hal ini, masa kasus DBD sudah tinggi di Jakarta cuma bisa kasih himbauan ke warga suruh pakai baju lengan panjang atau suruh jaga kebersihan," ungkapnya.

"Warga Jakarta sudah cerdas. Gak perlu dikasih himbauan seperti itu. Setiap hari rumah mereka selalu dibersihkan karena Warga Jakarta sadar akan pentingnya kebersihan," pungkasnya.

Umam menyarankan ada aksi nyata dari Pj Gubernur Jakarta untuk menekan angka kasus DBD di Jakarta.

"Saran saya kepada PJ Gubernur Jakarta agar memerintahkan dinas terkait untuk melakukan fogging ke rumah-rumah warga agar pencegahan DBD dapat dilakukan. Penyemprotan fogging dibutuhkan warga guna mencegah kasus DBD meningkat," tegasnya.

lanjutnya, "Pemprov DKI Jakarta harus segera mengambil langkah untuk membagikan bubuk lavarsida guna memberantas jentik nyamuk pada tempat penampungan air di rumah-rumah warga. Atau berikan edukasi kepada warga gejala DBD sehingga apabila warga mengalaminya bisa langsung mendapatkan penagangan awal dari puskesmas atau rumah sakit. Yang dibutuhkan masyarakat adapah aksi nyata bukan sekedar himbauan belaka dari PJ Gubernur Jakarta," imbuhnya.

Saya berharap, kasus DBD di Jakarta dapat ditekan dan tidak ada kasus kematian karena DBD.

Perlu diingat meskipun DBD dapat disembuhkan, tapi masyarakat perlu waspada apabila DBD tidak segera ditindak akan mengakibatkan komplikasi terjadinya Dengue Shock Syndrome (DSS) yang bisa berujung pada kematian.