Virus HMPV Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Perlu Khawatir

Jan 7, 2025 - 10:41
Virus HMPV Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Perlu Khawatir
Ilustrasi

Jakarta - Virus Human Metapheumovirus (HMPV) yang dilaporkan mengalami trend meningkat di China kini terdeteksi di Indonesia.

Namun Kementerian Kesehatan RI menyatakan virus itu bukanlah virus baru dan telah menyebar sejak 2001 lalu. Hal itu berdasarkan laporan juru bicara Kemenkes RI Widyawati.

"Laporan hari ini (Senin 6 Januari 2025) ke Kementerian Kesehatan sudah ada beberapa anak yang terkena HMPV, dan kami terus menelusuri. Dan menurut pengamatan ini tidak hanya baru tahun ini saja, mengingat virus ini sudah tersebar lama sejak tahun 2001. Yang harus kita sampaikan di sini ke publik adalah tetap waspada dan tidak perlu panik. Tidak benar bahwa ini adalah virus baru," ungkap Widyawati

Seperti kejadian di China, HMPV terlihat meningkat pada kalangan anak-anak berusia 14 tahun, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman di Indonesia juga sejauh ini kelompok anak menjadi usia yang paling banyak terpapar virus tersebut.

Aji memastikan hingga kini belum ada larangan atau pembatasan perjalanan ke wilayah atau negara tertentu. Mengingat, kebanyakan kasus HMPV berkaitan dengan gejala ringan seperti penyakit flu lainnya.

Namun, Menteri Kesehatan RI Budi Gunawan Sadikin menjelaskan masyarakat tidak perlu khawatir dan panik karena virus HMPV sudah ada sejak lama dan bukanlah penyakit mematikan.

"Apakah HMPV ini ada di Indonesia? HMPV ini sudah ada di Indonesia sudah lama. Kalau dicek, apakah sekarang ada? Ada. Mungkin teman-teman juga yang ada di depan saya ini kalau dicek, ada juga yang kena kalau batuk-batuk," kata Budi, Senin (06/01/2025).

Virus lama itu lanjut Menteri Budi Gunawan sudah beredar sejak lama di seluruh dunia dan selama itu tidak ada kejadian yang besar akibat itu. Budi kemudian menyinggung pemerintah China juga telah membantah virus HMPV naik tinggi di China.

“Tidak benar juga. Sudah dibantah sama Pemerintah China, sudah dibantah juga oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Jadi itu hoaks berita itu, ya, teman-teman," kata Budi menambahkan.

Menurutnya, virus yang merebak di China itu hanyalah influenza biasa jenis virus H1n1.

"Bahwa setiap musim dingin itu terjadi kenaikan (H1N1) di negara-negara empat musim itu, iya. Di China pun demikian," dia menuturkan.

Untuk gejala penyakit karena HMPV bisa dikenali dari gejalanya yaitu batuk, demam, hidung tersumbat, hingga mengi atau sesak napas. Untuk kasus yang parah, HMPV bisa mengakibatkan penderita mengalami bronkitis atau pneumonia, terutama bagi kalangan rentan seperti bayi, lansia, maupun orang dengan gangguan imun.