Usai Tinggalkan Chelsea, Abramovich Tegaskan Tak Ingin Kembali ke Sepakbola
Jakarta - Eks pemilik Chelsea, Roman Abramovich, secara resmi menyatakan tak lagi tertarik untuk terlibat dalam dunia sepakbola profesional. Setelah tiga tahun meninggalkan Chelsea, Abramovich mengaku tak ingin kembali menjadi pemilik klub ataupun menduduki jabatan profesional dalam industri sepakbola.
Pernyataan tersebut disampaikan Abramovich dalam wawancara eksklusif terkait peluncuran buku Sanctioned: The Inside Story of the Sale of Chelsea FC. Buku itu mengupas detail proses penjualan Chelsea, termasuk tekanan politik yang dihadapinya serta pengakuan mengejutkan soal insiden nyaris diracun di Kiev.
Abramovich harus melepas Chelsea pada Mei 2022 kepada konsorsium Todd Boehly dengan nilai mencapai 2,5 miliar poundsterling. Penjualan itu terjadi setelah pemerintah Inggris membekukan aset-asetnya, menyusul invasi Rusia ke Ukraina yang membuat Rusia mendapat sanksi internasional.
Tiga tahun setelah kepergiannya dari Stamford Bridge, Abramovich akhirnya buka suara soal keputusan pahit tersebut.
"Mungkin suatu hari nanti saya bisa menghadiri pertandingan Chelsea dan mengucapkan salam perpisahan yang layak dengan mereka, cukup itu saja," kata Abramovich dikutip dari Daily Mail.
Miliarder asal Rusia itu menyimpan penyesalan karena belum sempat memberikan perpisahan yang pantas kepada para fans Chelsea. Padahal, ia punya peran besar dalam mengangkat kembali kejayaan klub asal London itu sejak mengakuisisinya dari Ken Bates pada tahun 2003.
Selama hampir dua dekade kepemilikan, Abramovich sukses mempersembahkan 19 trofi bagi Chelsea, termasuk lima gelar Premier League dan dua trofi Liga Champions. Tak terhitung banyaknya pemain bintang yang didatangkan untuk membangun skuad tangguh, menjadikan Chelsea sebagai salah satu kekuatan baru di Eropa.
Kini, Abramovich memilih menutup babnya di sepakbola profesional.
"Saya tidak tertarik lagi dengan peran apapun di klub sepakbola, jabatan profesional. Mungkin saya bisa membantu pengembangan pemain muda dan akademi, memberikan kesempatan untuk orang-orang yang kurang mampu untuk bermain, sesuatu yang bisa memberikan perbedaan," jelasnya.
"Tapi sebagai pemilik atau jabatan profesional di klub, saya sudah tidak mau lagi," tegas Abramovich.
Keputusan ini menandai akhir dari era Abramovich di kancah sepakbola, sebuah era yang penuh dengan ambisi, gelar, dan kontroversi. Meskipun telah mundur, jejaknya akan selalu membekas dalam sejarah Chelsea dan sepakbola modern.
