Taiwan Larang Pekerja Sektor Publik Gunakan DeepSeek

Feb 3, 2025 - 12:03
Taiwan Larang Pekerja Sektor Publik Gunakan DeepSeek
Icon DeepSeek di layar handphone

Jakarta - Taiwan melarang para pekerja sektor publik dan fasilitas infrastruktur utama untuk menggunakan chatbot R1 buatan perusahaan rintisan China, DeepSeek dengan alasan potensi mengancam keamanan nasional. 

“layanan AI DeepSeek adalah produk China,” demikian pernyataan Kementerian Urusan Digital Taiwan pada Jumat (31/1/2025).

Sebenarnya Taiwan sudah sejak lama mencurigai China menggunakan taktik “zona abu-abu” sebuah tindakan yang tidak tergolong perang tapi termasuk serangan sibur sebagai bagian dari upaya Beijing nenekan klaim kedaulatannya atas Taiwan.

Sejak tahun 2019, Taiwan sudah melakukan larangan lembaga pemerintah menggunakan produk dan layanan teknologi informasi yang dianggap mengancam keamanan informasi nasional.

“Operasinya melibatkan transmisi data antar negara dan kebocoran informasi serta masalah kemanan informasi lainnya,” tambah keterangan kementerian tersebut.

Baru-baru ini peluncuran Chatbot DeepSeek memicu kepanikan di WallStreet yang dianggap mempunyai kemampuan setara dengan yang dimilki oleh perusahaan Amerika namun dengan biaya yang lebih rendah.

Negara lain selain Taiwan seperti Korea Selatan, Irlandia, Prancis, Australia dan Italia ikit mengajukan pertanyaan tentang pengelolaan data perusahaan rintisan AI asal China tersebut.

Pengawas data di Korea Selatan dan Irlandia akan meminta DeepSeek untuk memberikan penjelasan cara pengelolaan data informasi pribadi pengguna. Italia juga sudah memulai melakukan penyelidikan terhadap model R1 dan memblokirnya dari data pengguna di Italia.