Studio Animasi Asal Malang Siap Go Global, KADIN Didorong Buka Akses Pasar Internasional

Jakarta – Dua studio animasi asal Malang, Jawa Timur, yakni Zeusanimation dan Mocca Animation, menunjukkan geliat industri kreatif Indonesia yang kian bersinar di kancah global.
Dalam pertemuan strategis yang digelar di KEI Imam Bonjol, Jakarta, Kamis (8/5/2025), para pelaku industri animasi bertemu dengan jajaran Badan Ekosistem Film dan Animasi Nasional KADIN Indonesia untuk membahas langkah konkret menuju ekspansi pasar animasi Indonesia ke luar negeri.
Pertemuan ini dihadiri oleh Erik Hidayat (Kepala Badan Ekosistem Film dan Animasi Nasional KADIN Indonesia sekaligus Ketua Umum DPP HIPPI), Amin Shabana (anggota badan yang juga Komisioner KPI Pusat), R. Hafinudin Sahronie (Founder Zeusanimation), Adithya Yustanto (Founder Mocca Animation), Yayang Ruzaldy (Direktur Eksekutif Indonesia Digital & Cyber Institute/IDCI), dan Purnama Sidik (peneliti transformasi digital bidang ICT).
Zeusanimation dan Mocca Animation saat ini tengah mempersiapkan produksi besar-besaran dengan target menciptakan 100 intellectual property (IP) animasi dalam 10 tahun ke depan. Lima IP sudah memasuki tahap finalisasi, sementara lima lainnya masih dalam proses riset.
Produksi ini tidak hanya ditujukan untuk pasar domestik, tetapi secara khusus menyasar pasar Eropa dan Timur Tengah yang dinilai masih terbuka lebar bagi konten animasi berkualitas dari Asia Tenggara.
“Kami ingin menepis anggapan bahwa IP lokal tidak diminati. Nyatanya, film animasi seperti Jumbo telah membuktikan bahwa karya anak bangsa memiliki tempat tersendiri di hati penonton Indonesia,” ujar Hafinudin dari Zeusanimation.
Lebih lanjut, studio-studio ini juga berkomitmen menjaga ekosistem industri dengan membuka program magang yang melibatkan talenta muda dari seluruh Indonesia. Program ini telah melahirkan banyak potensi baru, dan menjadi lumbung lahirnya serial animasi orisinal buatan anak bangsa.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas kemampuan produksi film layar lebar lokal, yang saat ini dapat mencapai dua film animasi per tahun per studio, asalkan tahapan praproduksi telah siap. Biaya produksi yang lebih efisien dibandingkan studio luar negeri menjadi nilai tambah bagi Indonesia dalam bersaing secara global.
“Kualitas kita sudah internasional. Yang dibutuhkan hanyalah keberanian investor dan akses pasar yang lebih terbuka,” ungkap Adithya dari Mocca Animation.
Sebagai tindak lanjut, KADIN Indonesia diagendakan akan melakukan kunjungan langsung ke Malang untuk meninjau operasional dan potensi ekosistem studio animasi di kota tersebut. Langkah ini diharapkan menjadi pembuka jalan bagi diplomasi ekonomi kreatif, kolaborasi global, dan penguatan peran Indonesia dalam peta industri animasi dunia.