Polling: Siswa Bermasalah Dikirim ke Barak Militer, Setuju atau Tidak?

May 8, 2025 - 18:36

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Demul), mengusulkan agar siswa-siswa bermasalah diberi pendidikan militer di barak. Menurutnya, program ini bertujuan untuk mendidik dan mendisiplinkan anak-anak yang dianggap bermasalah, dengan durasi pendidikan antara 6 bulan hingga 1 tahun. Demul menambahkan bahwa program ini akan dimulai sejak awal Mei dan akan ditujukan bagi anak-anak yang orang tuanya sudah tidak mampu mendidik mereka.

“Anak-anak yang orang tuanya sudah tidak sanggup lagi untuk mendidik, nanti akan kita wajib militerkan,” ujar Dedi Mulyadi di Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Bandung, pada Senin (28/04/2025).

Dedi Mulyadi juga menjelaskan kriteria siswa yang akan dikirim ke barak militer, yaitu siswa yang terlibat tawuran, kecanduan alkohol, terlalu sering bermain game Mobile Legends (ML), membangkang terhadap orang tua, atau bahkan bolos sekolah.

Namun, kebijakan ini mendapatkan kritik dari anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana, yang berpendapat bahwa masalah siswa bermasalah tidak bisa diselesaikan hanya dengan pendidikan militer.

Bonnie berpendapat bahwa siswa bermasalah membutuhkan pendekatan yang lebih holistik dan melibatkan profesional seperti psikolog dan psikiater untuk mendidik karakter mereka, bukan dengan cara militeristik.

“Penguatan karakter bukan selalu berarti mendidik siswa bermasalah dengan cara militeristik. Penanganan siswa bermasalah harus dipahami secara holistik, dengan menelaah keluarga, lingkungan pergaulan, dan aktivitas di sekolah,” kata Bonnie.

Bagaimana menurut Anda Jika Siswa Bermasalah Dikirim ke Barak Militer, Setuju atau Tidak?

Setuju
Tidak