Pemerintah Akan Luncurkan Lembaga Danantara Untuk Kelola Investasi Non APBN
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto rencananya akan hadir dalam peluncuran lembaga Daya Anagata Nusantara atau Danantara pada Kamis (07/11/2024).
Lembaga Danantara menurut Wakil Menteri Keuangan III Anggito Abimanyu diproyeksikan akan menjadi super holding BUMN yang akan mengkonsolidasikan aset-aset berbagai BUMN untuk dijadikan sebagai kendaraan investasi pemerintah untuk mendongkrak atau leverage aset itu.
Prabowo telah menunjuk Muliaman Hadad yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2012 -2017 menjadi Kepala Badan Pengelolaan Investasi Danantara untuk mengelola dana investasi di luar APBN melalui skema Sovereign Wealth Fund (SWF) dan Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang sebagai Wakil Ketua BP Danantara.
"Tanggal 7, lokasinya di gedung Suroso (kantor Danantara)," kata Kepala BP Danantara Muliaman Hadad.
Kantor Danantara rencananya akan berada di Gedung Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) di Jalan Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat.
Muliaman mengatakan tugas dan wewenang BP Investasi Danantara akan serupa dengan SWF yang sudah didirikan oleh pemerintah sebelumnya yakni Indonesia Investmen Authority (INA). INA sendiri sudah berdiri sejak 2020. Bahkan, menurut Muliaman Danantara berpotensi bergabung dengan INA dalam jangka panjang.
Untuk kepentingan itulah, Muliaman mengungkapkan akan segera berdiskusi dengan beberapa Kementerian terkait untuk bagaimana nantinya lembaga ini diwujudkan karena lembaga penanaman modal ini harus diikuti oleh pembentukan undang-undang.
Muliaman menjelaskan lembaga yang dipimpinnya akan berbeda dengan wewenang Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurutnya akan ada konsolidasi aset sehingga entitas baru bisa beroperasi. Begitu juga dengan semua aset pemerintah yang telah dipisahkan akan dikelola oleh Danantara tetapi dilakukan secara bertahap.