Infrastruktur Pendukung Belum Siap, Hanya 2,5% Wilayah Indonesia Yang Mendapatkan Akses Internet 5G

Aug 2, 2024 - 13:58
Infrastruktur Pendukung Belum Siap, Hanya 2,5% Wilayah Indonesia Yang Mendapatkan Akses Internet 5G
Ilustrasi jaringan internet 5G

Jakarta - Direktorat Pengembangan Pitalebar Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo mengungkapkan data bahwa hanya baru 2,5% saja wilayah di Indonesia yang mandapatkan akses internet 5G. 

Data itu juga mengungkapkan pengguna akses internet 2G di Indonesia masih banyak, bahkan tertinggi yakni sebanyak 98,59%, dibawahnya 3G sebanyak 68,16% kemudian akses internet 4G sebanyak 96,84% dan 5G sebanyak 2,5%.

Menurut Direktur Pengembangan Pitalebar Kominfo Marvels Parsaoran Situmorang, pengguna cakupan 5G di Indonesia belumlah banyak ditambah pula infrastruktur pendukung yang belum cukup.

“Infrastruktur pendukung yang belum cukup misalnya, Menara internet base Transceiver Station atau BTS harus menggunakan serat fiber bukan microwave. Ini supaya latensi kecil,” kata Marvels.

Sebelumnya pada 2020 silam, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Ismail pernah menyampaikan tantangan yang harus diatasi oleh Indonesia untuk pengembangan akses internet 5G.

Ismail pada waktu itu menekankan pentingnya fiberisasi kabel atau modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan BTS melalui jalur fiber. Tanpa fiberisasi, kecepatan internet dengan penerapan 5G tidak akan maksimal.

“Akan terjadi perlambatan di jaringan masing-masing operator, sehingga masyarakat tidak memperoleh manfaat 5G secara maksimal,” ujar Ismail.

“Fiberisasi ini isu krusial,” tambahnya.

Ismail juga mengingatkan harmonisasi dengan pemerintah daerah juga cukup penting untuk kepentingan kemudahan dan flesibilitas lebih kepada operator telekomunikasi dalam mengakses tiang, saluran dan Gedung saat membangun jaringan 5G.