AS Lancarkan Perang Dagang, Menkeu Pastikan Perekonomian Indonesia Masih Kuat

Mar 16, 2025 - 05:06
AS Lancarkan Perang Dagang, Menkeu Pastikan Perekonomian Indonesia Masih Kuat
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengomentari ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang oleh Amerika Serikat berimbas terhadap negara-negara lainnya terutama Indonesia. 

“Setiap negara harus bekerja keras melindungi kedaulatan dan kepentingan masing-masing tidak terkecuali Indonesia,” kata Sri Mulyani.

Menkeu mengungkapkan perang dagang yang dilancarkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump berupa penerapan kenaikan tarif menimbukan efek retaliasi dan resiprokalitas.

"Perang dagang melalui kenaikan tarif diterapkan Amerika Serikat (AS) terhadap negara-negara yang dulu adalah sekutu: Canada, Eropa, Mexico dan juga terhadap RRT, menimbulkan reaksi retaliasi dan resiprokalitas," ujar Sri Mulyani dikutip dari Instagram resminya @smindrawati, Sabtu (15/3/2025).

Ekonomi Indonesia menurut Sri Mulyani terlihat masih kuat dan bisa bertahan. Hal tersebut masih bisa terlihat dari kinerja perekonomian Indonesia sepanjang 2024 yang masih di atas 5 persen. Indikator lainnya adalah tingkat inflasi masih rendah dan neraca pembayaran 2024 naik menjadi 14,2 persen.

"Posisi Keseimbangan tetap baik dengan surplus Neraca Perdagangan Januari 2025 naik 78% (US$ 1,5 milyar) dibanding tahun 2024 hingga mencapai US$ 3,5 miliar," terang Sri Mulyani.

Walaupun begitu, Sri Mulyani menjelaskan bahwa saat ini penerimaan negara masih mengalami perlambatan, terutama karena moderasi harga komoditas. Hal itu berpengaruh kepada pendapatan negara per Februari 2025 baru mencapai Rp 316,9 trilun atau 10,5 persen target.

Tetapi inisiatif perbaikan strategis dan perbaikan administratif masih terus dilakukan untuk meningkatkan penerimaan negara.

"Belanja negara tetap on track, dengan efisiensi, namun tetap menjaga belanja bantuan sosial dan kepentingan serta kebutuhan rakyat. APBN tetap agile sebagai instrumen penting untuk menjaga kinerja ekonomi serta mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.