Ancelotti: Tekanan di Timnas Bikin Vinicius Sulit Tampil Maksimal
Sao Paulo - Pelatih Timnas Brasil Carlo Ancelotti angkat bicara mengenai performa Vinicius Junior yang dinilai kurang mengilap saat membela Selecao. Menurut Ancelotti, perbedaan penampilan Vinicius di klub dan tim nasional disebabkan oleh tekanan besar yang dirasakan sang pemain saat mengenakan seragam Brasil.
Vinicius memang tampil gemilang bersama Real Madrid. Dalam lima tahun terakhir, winger berusia 24 tahun itu berhasil mempersembahkan dua trofi LaLiga dan dua Liga Champions, mencatatkan 316 penampilan dan mencetak 105 gol. Performanya bahkan mengantarnya masuk dalam nominasi Ballon d'Or.
Namun, saat membela Timnas Brasil, Vinicius belum menunjukkan pencapaian serupa. Sejak debutnya pada 2019, ia telah mencatatkan 38 caps dan hanya mencetak 6 gol, dengan pencapaian terbaik sebagai runner-up Copa America 2021.
Pelatih anyar Brasil yang juga mantan pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, memberikan pembelaan terhadap anak asuhnya itu.
“Dia luar biasa, fantastis, pekerja keras, seorang petarung,” ujar Ancelotti kepada Marca.
“Pemain asal Brasil ini memiliki rasa cinta yang besar terhadap tim nasional, dan hal tersebut dapat mempengaruhi pemikirannya secara alami.”
Ancelotti menilai tekanan publik dan harapan tinggi dari fans membuat Vinicius bermain dengan beban berlebih saat membela Brasil.
“Dia berada di bawah tekanan untuk tampil baik, yang mencegahnya melakukan kesalahan. Saya yakin dia akan memberikan yang terbaik untuk tim nasional. Ia adalah salah satu yang terbaik di dunia,” tegas pelatih berjuluk Don Carlo itu.
Ancelotti yakin bahwa versi terbaik dari Vinicius Junior akan segera muncul di level internasional, apalagi kini sang pelatih kembali bekerja langsung dengannya di Timnas Brasil.
“Ia adalah seorang pekerja keras dan petarung yang berbeda dari yang lain. Versi terbaiknya akan segera muncul,” tutupnya.
Vinicius kini masuk dalam skuad Brasil untuk menghadapi dua laga penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL, yakni melawan Ekuador (6 Juni) dan Paraguay (11 Juni).
